Masjid Al-irsyad Bandung
Kritik yang di gunakan untuk mengkritik bangunan ini
adalah metode ritik normatif tipikal.
Kritik tipikal pada masjid Alirsyad dibagi dalam 3 tipe,
yaitu :
1. Struktur
Elemen-elemen arsitektural yang
terdapat pada Masjid Al-Irsyad ini mengusung arsitektur yang sustainability atau
keberlanjutan dengan desainnya yang memerhatikan olahan bentuk dan fasad yang berefek
pada pencahayaan dan pengudaraan, juga pada landcaping-nya,
hingga pemilihan materialnya yang memiliki unsur lokalitas. Pada masjid Alirsyad Bandung dapat dilihat masjid ini telah menggunakan material lokal untuk menunjang konsep sustainable design, material fasad menggunakan roster/batu cisangkang dari karawang. Fasad bangunan ini didesain dengan
maksud tersendiri pada tampilan fasade nya yang disebut
super grafik, yang memiliki pola-pola khusus, sehingga material batu Cisangkan ini
harus produksi per modul secara khusus yang dapat digunakan
untuk pola-pola super grafik tersebut. Warna pada fasad Masjid Al-Irsyad
memiliki daya serap kalor yang besar, sehingga panas yang diterusakan kedalam ruang akan
besar, namun adanya insulasi pada kulit bangunan dan cross ventilation akan
menghantarkan angin yang optimal kedal am ruangan dan radiasi panas akan
mudah keluar. Material yang di gunakan untuk Lantai utama adalah material
granite tile yang di lapisi karpet sesuai dengan saf untuk solat, sedangkan lantai
sekunder menggunakan material batu – batu koral sebagai ornamentasi pengolahan lantai
sekaligus sebagai area resapan cipratan air hujan yang berasal dari
bukaan udara di area bawa fasad bangunan. Pada bagian mihrab terdapat teknik pasif berupa patio yang berfungsi sebagai cooling effect yaitu mereduksi radiasi matahari yang masuk ke dalam bangunan. Dinding terbuka menjadi sumber cahaya dan udara untuk operasional bangunan setiap harinya, oleh karena itu bangunan masjid ini tidak menggunakan AC dan pencahayaan buatan pada pagi hingga sore hari. Desain plafon memberikan tambahan estetis pada ruangan masjid. Meski siang hari lampu tidak dinyalakan namun pembayangan dari sinar yang datang dari arah mihrab yang mengenai kotak - kotak lampu tersebut menjadi lebih dramatis, mampu memberikan kenyamanan pengguna dan kenyamanan visual. (Udjianto
Pawitro, Annisa Nitya, Tamdy Septiandi, Arif
Hernomo. (2014). Kajian Ekspresi Ruang Luar dan Ruang Dalam pada
Bangunan Masjid Al – Irsyad Kota Baru Parahyangan Ditinjau Dari Sustainable
Design. Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan, Institut Teknologi Bandung)
2. Fungsi
Fungsi bangunan ini adalah Masjid yaitu tempat beribadah umat muslim, namun di lihat dari bentuknya, bangunan ini sama sekali tidak menyerupai tipikal konsep dasar bentuk masjid pada umumnya, yang semestinya memiliki bentuk atap kubah atau biasanya atap atap joglo. Ruang - ruang di masjid ini masih sama seperti masjid pada umumnya yang memiliki mihrab dan ruang shalat. Pada bagian mihrab terdapat teknik pasif berupa patio yang berfungsi sebagai cooling effect yaitu mereduksi radiasi matahari yang masuk ke dalam bangunan.
Gambar 1.1 .Mihrab Gambar 1.2 .Ruang Shalat
3. Bentuk
Bentuk Masjid Al-Irsyad sama sekali tidak menyerupai tipikal bentuk masjid pada umumnya, masjid ini tidak memiliki kubah, bentuk fasad yang modern terlihat simpel namun elegan, hanya berbentuk kubus di lengkapi dengan lubang - lubang yang berfungsi sebagai sirkulasi cahaya dan udara. Penggunaan warna tidak berlebihan hanya mengguanakan warna dasar abu - abu.
Gambar 1.1 .Tipikal Masjid beratap joglo
Bentuk masjid seperti ini masih banyak di daerah jawa
Gambar 1.2 .Tipikal Masjid beratap kubah
Bentuk masjid beratapkan kubah, ini adalah konsep dasar arsitekur masjid
Gambar 1.3. Masjid Al-Irsyad
Bentuk masjid mengikuti perkembangan zaman, yang di ilhami teori teori arsitektur modern. Masjid ini termasuk sangat unik dan bentuknya mirip dengan ka'bah.
Bentuk masjid seperti ini masih banyak di daerah jawa
Gambar 1.2 .Tipikal Masjid beratap kubah
Bentuk masjid beratapkan kubah, ini adalah konsep dasar arsitekur masjid
Gambar 1.3. Masjid Al-Irsyad
Bentuk masjid mengikuti perkembangan zaman, yang di ilhami teori teori arsitektur modern. Masjid ini termasuk sangat unik dan bentuknya mirip dengan ka'bah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar